HIT COUNTER

Wednesday, February 18, 2009

Semalam yang lalu

Terpana kesendirian aku kelu,
Mencari-cari bingkisan hati,
Yang pernah hadir dulu,
Biarpun sementara tapi tetap di sanubari.

Riak-riak kembali meniti,
Kesabaran merona-rona hati,
Kelukaan di kala sudut hati digentari.

Tompokan nilai ujud di mati,
Titis hati umpama sampah,
Bingit suara tidak kedengaran,
Mencari selingkar ketenangan.

Ketumpulan nadi kian memamah usia,
Kejengilan iman tumpas melurah dana,
Bebas meliang-liuk menggunung,
Rentak kolot saling berganti,
Mengejar harakah.

Kilauan jiwa yang kulukis,
Pudar menghukum setiap langkah,
Membelakangi setiap kedepanan,
Mendepani setiap keremehan,
Meremehi setiap kepentingan.

Langit sudah dibutai,
Bumi sering dikejari,
Laut sudah dilayari,
Bila tiba tinta dan neraca,
Digempar, dilunak,
Tapi sebentar sahaja.

Luka semalam belum berhenti,
Menyelinap isi dan hati,
Semacam pahit tapi ada erti,
Menggari minda yang hitam,
Mencerah kabus yang tipis,

No comments:

Post a Comment

Pages